Minggu, 08 Januari 2017

ANGGARAN KAS

 Anggaran kas adalah anggaran yang memerinci taksiran penerimaan dan pengeluaran uang tunai dalam suatu kurun masa yang akan datang sebagai alat untuk memelihara likuiditas. Dalam rangka  manajemen kas, kekurangan uang tunai diantisipasi dan harus diambil keputusan sebelumnya untuk mencari sumber dana dan mendapatkan suntikan tunai guna mencukupi kewajiban tunai.
Tujuan dari penyusunan anggaran kas
  1. Menentukan posisi kas pada berbagai  waktu dengan membandingkan arus kas masuk dan arus kas keluar.
  2. Memperkirakan kemungkinan terjadinya deficit atau surplus.
  3. Mempersiapkan keputusan pembelanjaan jangka pendek dan jangka panjang, dimana bila terjadi defisit , perusahaan perlu mencari dana tambahan baru dan sebaliknya jika terjadi surplus maka perusahaan harus memilih alternatife penggunaan yang paling menguntungkan terhadap dana tersebut.
  4. Sebagai dasar kebijakan pengamilan kredit.
  5. Sebagai dasar otorisasi dana anggaran yang disediakan .
  6. Sebagai dasar penilaian terhadap realisasi penggunaan kas sebenarnya.
Pendekatan dalam menyusun anggaran kas 
  1. Anggaran kas jangka pendek
    Anggaran ini merupakan operasional pengendalian kas sehari-hari. Jangka waktunya disesuaikan dengan anggaran tahunan. Anggaran ini juga berfungsi sebagai alat pemberian otorisasi  kas keluar yang secara terus menerus disesuaikan dengan arus kas masuk dan situasi keuangan pada umumnya.

  2. Anggaran kas jangka panjang
    Anggaran ini meliputi jangka waktu lima sampai sepuluh tahun yang disesuaikan dengan perencanaan perusahaan yang telah disusun. Anggaran ini juga berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan menambah sumber-sumber dana internal dan sekaligus memperkirakan saldo kas ahir setiap tahun anggaran.
 Langkah-langkah penyusunan Anggaran Kas
  1. Menyusun anggaran penagihan piutang, hal ini dilakukan untuk memperkirakan berapa banyak aliran kas masuk yang berasal dari penerimaan piutang .
  2. Menyusun anggaran penerimaan kas, yang biasanya terdiri dari penerimaan tunai  penagihan piutang dan penerimaan lain-lain.
  3. Menyusun anggaran pengeluaran kas.
Anggaran pengeluaran kas ini biasanya menyangkut pos-pos pembelian aktiva tetap, pembelian lain-lain, dan pengelluaran lainnya.
Menyusun anggaran yang sifatnya sementara, artinya bila terdapat saldo kas akhir yang minus atau negatif, maka perusahaan memerlukan pinjaman dari pihak luar dan sebagai konsekuensinya timbul pembayaran berupa bunga dan angsuran pokoknya.
  1. Memyusun anggaran yang sifatnya sementara, artinya bila terdapat saldo kas akhir yang minus atau negative, maka perusahaan memerlukan pinjaman dari pihak luar dan sebagai konsekuensinya diperlukan pembayaran berupa beunga dan pokoknya. Yeng perlu diperhatikan dalam pinjaman tersebut adalah seberapa besar bunga dan pokok yang harus dibayarkan setiap angsuran yang harus dibayar.
  2. Memperkirakan pembayaran bunga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar