Kamis, 08 Juni 2017

PELATIHAN PENINGKATAN KETERAMPILAN SDM DI SENTRA INDUSTRI ROTAN PADA KAWASAN ARJOSARI KOTA MALANG

PELATIHAN PENINGKATAN KETERAMPILAN SDM DI SENTRA INDUSTRI ROTAN PADA KAWASAN ARJOSARI KOTA MALANG





OLEH:
1.      MIFTHAHUL JANNAH IWAYANTI      (14101039)
2.      NUR SISKA ANDRIYANI                         (14101206)
3.      RIA NUR AINI LAVIONITA                    (14101030)
4.      ULFA NURUL WAHIDIYANTI               (14101126)


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ASIA MALANG
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2017













BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Unsur utama dalam perusahaan yang harus diperhatikan adalah sumber daya manusia. Dalam era globalisasi saat ini sumber daya manusia merupakan titik penting yang perlu diperhatikan, dalam mempersiapkan tenaga kerja yang terampil dan produktif serta menciptakan suasana kerja yang aman, kondusif, dan nyaman sehingga memberikan pelayanan yang terbaik dan informasi yang akurat bagi konsumen, dalam hal ini perlu adanya pengembangan kemampuan sebagai upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia.Menurut Ike Kusdyah Rachmawati dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Sumber Daya Manusia” (2008:3) mendefinisikan : “Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu proses  perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat.”
Sumber daya manusia merupakan aset perusahaan yang paling mahal dibanding dengan aset-aset lain karena sumber daya manusia merupakan penggerak utama organisasi perusahaan. Sumber daya manusia harus dikelola secara optimal. Selain itu sumber daya manusia adalah patner pengusaha untuk mencapai tujuan organisasi. Sumber daya manusia harus meningkatkan kompetensinya, seiring dengan perkembangan era globalisasi, agar dapat bersaing dalam persaingan bisnis perusahaan dituntut untuk memperoleh, mengembangkan, dan mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas.
Industri merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk, selain itu industrialisasi juga tidak lepas dari usaha untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia dan kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya alam yayng optimal. Menurut UU No. 9 tahun 1995 Industri Kecil Menengah (IKM) memilki jumlah tenaga kerja antara 5-19 orang dan memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha serta usahanya berdiri sendiri. Ada beberapa jenis IKM yang tersebar di Indonesia salah satunya adalah IKM Kerajinan Rotan yang berada di Arjosari, Malang. IKM Kerajinan Rotan ini merupakan IKM yang memproduksi produk berbahan baku rotan, dengan keterampilan SDMnya bahan baku rotan ini dijadikan beberapa jenis produk yang menarik. Dalam hal ini untuk mengasah keterampilan SDM rotan perlu adanya pelatihan, seperti pelatihan yang diadakan oleh pemerintah, pelatihan ini sangat membantu para karyawan industri rotan agar bisa mengembangkan lagi kemampuannya. Selain itu pelatihan memberikan motivasi dan wawasan untuk para karyawan industri rotan, salah satunya dalam hal berkreasi mengembangkan kerajinan khusus rotan, hal ini agar dapat menghadapi persaingan pasar yang semakin tajam, inovasi produk dapat berfungsi sebagai “perangkap emosional” yang sangat ampuh untuk menarik perhatian konsumen. Pertarungan produk tidak lagi terbatas pada keunggulan kualitas atau teknologi canggih semata, tetapi juga pada usaha untuk mendapatkan variatif produk.
Salah satu usaha yang dapat ditempuh untuk menghadapi persaingan perdagangan yang semakin tajam adalah melalui kreasi yang diciptakan oleh pelaku usaha. Daya tarik suatu produk tidak dapat terlepas dari kreatifitas dan inovasi. Karena itu produk yang inovatif sesuai dengan keinginan pasar maka banyak diminati konsumen.Dari latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka penelitian tentang IKM Industri Rotan ini penulis mengambil judul “PELATIHAN PENINGKATAN KETERAMPILAN SDM DI SENTRA INDUSTRI ROTAN PADA KAWASAN ARJOSARI KOTA MALANG”.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah karyawan industri rotan di kawasan Arjosari mengikuti pelatihan sebelum bekerja di IKM Rotan kawasan Arjosari?
2.      Siapa yang memberikan pelatihan karyawan industri rotan di kawasan Arjosari?
3.      Apakah pelatihan tersebut bermanfaat bagi karyawan industri rotan di kawasan Arjosari?
4.      Apakah ada kendala atau kesulitan dalam bekerja setelah mengikuti pelatihan?
5.      Apakah hasil yang diterima selama pelatihan diterapkan saat bekerja?
6. Apakah penerapanpelatihaninovasi produk barutersebutberdampakbagiindustrirotan di kawasanArjosari Malang ?
7.      Apakah dalam pelatihan hanya berfokus pada rotan?
8.      Apakah ada peningkatan keterampilan setelah mendapatkan pelatihan?
C.    Tujuan Penelitian
1.  Untuk mengetahui karyawan industri rotan di kawasan Arjosari mengikuti pelatihan sebelum bekerja atau tidak.
2.   Untuk mengetahui siapa yang memberikan pelatihan kepada karyawan industri rotan di kawasan Arjosari.
3.      Untuk mengetahui manfaat pelatihan bagi karyawan industri rotan di kawasan Arjosari.
4.      Untuk mengetahui kendala atau kesulitan dalam bekerja setelah mengikuti pelatihan.
5.      Untuk mengetahui hasil yang diterima selama pelatihan diterapkan saat bekerja atau tidak.
6.  Untuk mengetahui penerapan inovasi produk baru tersebut berdampak atau tidak bagi industri rotan di Kawasan Arjosari Malang.
7.      Untuk mengetahui dalam pelatihan berfokus pada rotan atau tidak.
8.      Untuk mengetahui adanya peningkatan keterampilan setelah mendapat pelatihan.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                                                             
A.    Pengertian Riset SDM
Menurut Agus Sunyoto (2008) “Riset SDM adalah penelitian sistematik sumber daya manusia sebuah perusahaan untuk tujuan memaksimalkan pencapaian tujuan organisasional dan pribadi.”
Sedangkan pengertian riset SDM secara umum adalah semua kegiatan yang melibatkan proses perencanaan, pengumpulan, penganalisaan, dan pelaporan informasi dengan tujuan memperbaiki pembuatan keputusan yang berkaitan dengan pengidentifikasian, pemecahan masalah dan penentuan peluang dalam SDM.
Penerapan riset sumber daya manusia adalah banyak sekali dalam meningkatkan dengan cepat. Keuntungan riset sumber daya manusia banyak dimulai dari manajemen yang menyadari signifikan dari komponen sumber daya manusia terhadap kemampuan sebuah organisasi untuk mencapai tujuan.
1.      Manfaat Riset SDM
Riset SDM memiliki manfaat yang penting bagi perusahaan, antara lain:
a.       Membantu menjelaskan mengapa seorang individu sukses disebuah perusahaan dan gagal di perusahaan lainnya dengan pekerjaan yang serupa.
b.      Menentukan karyawan-karyawan mana yang dapat memanfaatkan pelatihan, serta jenis pelatihan dan pengembangan apa yang dibutuhkan.
c.       Menentukan sikap karyawan berkenaan dengan masalah gaji.
d.      Riset dapat menunjukkan bahwa faktor internal, seperti kondisi kerja, dapat memiliki efek yang merusak terhadap produktifitas perusahaan dan kepuasan kerja.
e.       Mengidentifikasi karakteristik-karakteristik karyawan yang memiliki kemungkinan kecelakaan kerja yang lebih tinggi
2.      Teknik Riset SDM
           Ada 2 metode yang digunakan untuk riset SDM, sebagai berikut:
a.       Metode penyelidikan
1)      Studi Kasus
Studi kasus adalah penelitian ke dalam sebab-sebab yang mendasari permasalahan tertentu dalam sebuah pabrik, sebuah departemen, atau sebuah kelompok kerja. Hasil riset diterapkan hanya pada seperangkat permasalahan tertentu dan tidak dapat digeneralisasikan pada kelompok atau permasalahan yang lain.
2)      Umpan Balik Survey
Dalam pelaksanaan survey, informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner. Survey dilakukan pada penelitian yang menggunakan sample dan informasi yang dikumpulkan melalui sample tersebut. Kuesioner ini digunakan untuk mengumpulkan dan mengukur sikap-sikap karyawan.
3)      Eksperimen
Eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan memodifikasi variabel tertentu. Eksperimen sangat sesuai untuk pengujian hipotesis tertentu dan dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel intervensi atau variabel eksperimen efektif atau tidak. Pelaksanaan eksperimen memerlukan konsep dan variabel yang jelas serta pengukuran yang cermat. Eksperimen dapat dilakukan dengan atau tanpa kelompok pembanding.
b.      Metode Kuantitatif
1)      Analisis Korelasi
Digunakan untuk mengukur tingkat asosiasi yang ada antara dua atau lebih variabel.
2)      Analisis Regresi
Dimanfaatkan untuk melihat hubungan antara dua atau lebih variabel kuantitatif sehingga satu variabel dapat diprediksikan dari variabel lainnya.
3)      Analisis Deskriminan
Digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang membedakan antara dua atau lebih kelompok dalam satu populasi.
4)      Analisis Time Series
Suatu variasi dari analisis regresi, dimana variabel independen dinyatakan dalam unit-unit waktu.
3.      Proses Riset SDM
Dalam riset SDM ada beberapa proses yang harus dilakukan, seperti:
a.       Mengenali masalah
Mengenali permasalahan dalam riset adalah merupakan hal yang mutlak, karena dalam riset itu sendiri untuk menguraikan masalah
b.      Merumuskan masalah
Langkah berikutnya dalam suatu riset adalah merumuskan rumusan masalah secara jelas. Rintangan utama yang harus diatasi adalah bahwa permasalahan bukan gejalanya yang harus ditentukan.
c.       Memilih metode penelitian
Metode yang digunakan tergantung sifat riset. Namun, sebagian besar riset sumber daya manusia menggunakan metode kasus dan survey.
d.      Mengumpulkan data atau menyeleksi instrumen riset yang tepat.
Penyeleksian instrumen riset tergantung dari tujuan riset. Berbagai instrumen kuantitaif untuk digunakan oleh periset sumber daya manusia. Para manajemer tidak perlu menjadi seorang pakar dalam teori statistik untuk memanfaatkan instrumen itu.
e.       Pengolahan data dan interpretasi hasil
Orang yang paling dekat dengan permasalahan harus berpartisipasi dalam menginterpretasikan haisl riset. Seandainya pihak luar saja yang mencoba untuk melakukan hal ini, maka mereka sering menghasilkan kesimpulan yang aneh.
f.       Melakukan tindakan
Langkah ini termasuk langkah yang paling sulit dalam suatu riset. Karena tidak jarang tindakan yang diambil bukan menyelesaikan masalah, justru menimbulkan masalah baru. Dengan demikian manfaat riset hanya disadari apabila tindakan diambil untuk memecahkan masalah yang ada.
g.      Evaluasi tindakan
Upaya riset belum bisa dikatakan tuntas, jika belum sampai pada evaluasi tindakan yang telah diambil. Evaluasi memerlukan suatu penilaian objektif dalam tindakan yang telah memecahkan masalah, dan bagaimana caranya. Revisi mungkin dibutuhkan, atau bahkan seluruh rancangan riset mungkin perlu dipikirkan kembali jika pengambilan tindakan ternyata tidak mampu atau kurang mampu menyelesaikan masalah.
B.     Pengertian IKM
Industri kecil meliputi  industri pangan (makanan, minuman, dan tembakau), industri sandang dan kulit (tekstil, pakaian jadi serta barang dari kulit), industri kimia dan bahan bangunan (industri kertas, percetakan, penerbitan, barang-barang karet dan plastik), industri kerajinan umum (industri kayu, rotan, bambu, dan barang galian bukan logam), dan industri logam (mesin, listrik, alat-alat ilmu pengetahuan, barang dan logam).
Indutri Kecil Menengah merupakan jenis usaha infromal, yang bukan termasuk badan hukum. Pendirian badan usaha ini tidak memerlukan izin dan tata cara tertentu serta bebas membuat bisnis personal/pribadi tanpa adanya batasan untuk mendirikannya. Pada umumnya bermodal kecil, jenis serta jumlah produksinya terbatas, memiliki tenaga kerja yang sedikit dan masih menggunakan alat produksi teknologi yang sederhana.
1.      Ciri / Kriteria IKM
IKM atau Industri Kecil dan Menengah sebuah istilah ynag mengacu ke jenis usaha kecil yang  memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk usaha serta usahanya berdiri sendiri.
Industri di Indonesia dapat digolongkan kedalam beberapa kelompok. Industri didasarkan pada banyaknya tenaga kerja dibedakan menjadi 4 golongan, yaitu:
a)      Industri besar, memiliki jumlah tenaga kerja 100 orang atau lebih
b)      Industri sedang, memiliki jumlah tenaga kerja antara 20-99 orang
c)      Industri kecil, memiliki jumlah tenaga kerja antara 5-19 orang
d)     Industri rumah tangga, memiliki jumlah tenaga kerja antara 1-4 orang
Kriteria usaha kecil menurut UU NO. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut:
a)      Mempunyai kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 dimana tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
b)      Mempunyai hasil penualan tahunan paling banyak Rp 1000.000.000
c)      Dimiliki WNI
d)     Berdiri sendiri, bukan merupakan bagian anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar lainnya.
e)      Berbentuk usaha perorangan, badan usaha yang tidak memiliki badan hukum, atau badan usaha yang memiliki badan hukum, termasuk koperasi.
C.    Pengertian IKM Rotan
Industri Kecil Menengah Rotan merupakan industri yang mengolah bahan baku rotan menjadi barang jadi dengan alat produksinya masih sederhana. Rotan ini biasanya akan dianyam menjadi berbagai barang jadi misalnya keranjang, kursi, rak, dan lain sebagainya. IKM Rotan ini biasanya memproduksi produk sesuai dengan perkembangan zaman, sesuai pesanan-pesanan dari pelanggan, dan inovasi-inovasi baru dari karyawan IKM yang didapat dari hasil pelatihan.
D.    Permasalahan dan Solusi
1.      Apakah karyawan industri rotan di kawasan Arjosari mengikuti pelatihan sebelum bekerja di UKM Rotan kawasan Arjosari ?
Karyawan industri rotan kawasan Arjosari kebanyakan sudah memiliki pengalaman dan para karyawan belajar dari orangtua ataupun tetangga, jadi saat memulai bekerja sudah bisa menganyam rotan.
2.      Siapa yang memberikan pelatihan karyawan industri rotan di kawasan Arjosari?
Industri rotan di kawasan Arjosari tidak memberikan pelatihan kepada karyawan terutama karayawan baru, disana untuk karyawan baru harus sudah memiliki pengalaman atau kemampuan dalam menganyam. Namun yang memberikan pelatihan kepada karyawan UKM Rotan adalah pemerintah yang rutindiadakansetiaptahunya.
3.      Apakah pelatihan tersebut bermanfaat bagi karyawan industri rotan di kawasan Arjosari?
Bagi karyawan industri rotan di kawasan Arjosari pelatihan tersebut sangat bermanfaat karena pelatihan itu mengajarkan para karyawan untuk membuat inovasi produk baru, dan tidak hanya berfokus pada satu jenis produk yang mereka bisa ditempat kerjasehinggaketerampilanmerekabisameningkatdanberkembang
4.      Apakah ada kendala atau kesulitan dalam bekerja setelah mengikuti pelatihan?
Tidak ada kendala ataupun kesulitan dalam bekerja setelah mengikuti pelatihan, karena kendalanya hanya terfokus dengan kekurangan bahan bakunya.
5.      Apakah hasil yang diterima selama pelatihan diterapkan saat bekerja?
Setelahmengikutipelatihan yang memberikanmerekaketerampilanmembuatinovasiprodukbaru, merekamemintaizinkepadaownernyaterlebihdahuluuntukmenerapkanya.Apabilasudahdisetujui, merekalangsungmenerapkannya di tempatmerekabekerja
6.      Apakah penerapanpelatihan inovasi produk barutersebutberdampakbagiindustrirotan di kawasanArjosari Malang?
Semakinbanyakinovasiprodukbaru, makaindustrirotandapatberkembangdanbersaingdenganindutrsilainyadandapatmeningkatkankeuntungan.Karena industri rotan di kawasan Arjosari ini setiap 3 bulan sekali selalu mengeluarkan jenis produk baru. Dan sampai sekarang sudah ada 120 jenis produk yang dihasilkan oleh industri rotan di kawasan Arjosari.
7.      Apakah dalam pelatihan hanya berfokus pada rotan?
Pada pelatihan ini tidak hanya berfokus pada anyaman rotan saja. Akan teteapi berfokus pada beberapa anyaman misalnya anyaman sintetis.
8.      Apakah ada peningkatan keterampilan setelah mendapatkan pelatihan?
Karyawan industri rotan di kawasan Arjosari mendapatkan peningkatan keterampilan setelah mendapatkan pelatihan, yang awalnya mereka hanya bisa membuat 1 jenis produk anyaman rotan sekarang mereka bisa membuat beberapa jenis produk anyaman rotan.



BAB III
METODE PENELITIAN
Kegiatan penelitian merupakan upaya untuk merumuskan masalah, mengajukan pertanyaan- pertanyaan, dan mencoba menjawab pertanyaan- pertanyaan tersebut. Untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan cara menemukan fakta- fakta dan memberikan penafsiran yang benar. Tetapi  penelitian akan menjadi lebih dinamis apabila dilakukan secara terus menerus yang bertujuan untuk memperbaharui kesimpulan yang telah ditemukan. Tanpa adanya penelitian itu ilmu pengetahuan akan berhenti dan menjadi tidak valid, bahkan akan surut kebelakang.
A.    Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan suatu penelitian deskriptif analitis kualitatif, dimana peneliti bermaksud untuk meneliti suatu objek, suatu set kondisi, suatu pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuannya untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistemastis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. (Nazir, 1998)
B.     Teknik Sample
Populasi yang diambil terdiri dari karyawan industri rotan di kawasan Arjosari. Penulis menggunakan teknik sample non probability yaitu purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel secara sengaja. Maksudnya, peneliti menentukan sendiri sampel yang diambil karena ada pertimbangan tertentu seperti IKM Rotan Pada Kawasan Arjosari ini setiap tahunnya selalu mengeluarkan produk barunya. Jadi, sampel diambil tidak secara acak, tapi ditentukan sendiri oleh peneliti.



C.    Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa cara, yaitu :
1.      Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung kepada karyawan industri rotan di Kawasan Arjosari
2.      Dokumentasi
Teknik pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek.
3.      Observasi
      Teknik pengumpulan data dengan cara peneliti melakukan pengamatan secara langsung di lapangan, dengan menggunakan alat indera pendengaran, dan penglihatan terhadap fenomena sosial dan gejala-gejala yang terjadi. Ini berarti data diperoleh dengan cara memandang, melihat, dan mengamati obyek sehingga dengan itu peneliti memperoleh pengetahuan apa yang di lakukan.
4.      StudiPustaka
Studi Pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan mengambil data dari internet danbuku yang berkaitan dengan pelatihan peningkatan keterampilan SDM di sentra Industri Rotan pada Kawasan Arjosari Kota Malang.
D.    Sumber Data
1.      Sumber Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung di lapangan melalui wawancara. Sampel narasumber diambil dengan memilih narasumber  yang dianggap mengetahui informasi dan masalah secara mendalam tentang obyek penelitian dan dapat dipercaya. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah Karyawan Industri Rotan di Kawasan Arjosari.
2.       Sumber Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari sumber lain secara tidak langsung, yang dapat diperoleh melalui dokumen-dokumen resmi yang berkaitan dengan obyek penelitian digunakan sebagai pelengkap dan pendukung dari data primer.



BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
IKM Kerajinan Rotan yang berada di Arjosari, Malang merupakan IKM yang memproduksi produk berbahan baku rotan, dengan keterampilan SDMnya bahan baku rotan ini dijadikan beberapa jenis produk yang menarik. Karyawan industri rotan di Kawasan Arjosari adalah karyawan yang memiliki pengalaman sebelumnya, dengan bekal kreatifitas maka mereka dilatih oleh pemerintah agar lebih bisa mengembangkan kreatifitasnya dalam menganyam rotan. Dalam hal ini karyawan industri rotan di Kawasan Arjosari sudah menguasai lebih dari satu jenis produk anyaman rotan, bahkan mereka bisa membuatkan anyaman rotan sesuai dengan selera konsumen.
B.  Saran
1.      Sebaiknya produk kerajinan rotan di promosikan lewat internet dan media sosial supaya lebih dikenal masyarakat luas dan sebaiknya pemerintah lebih sering mengadakan event.

2.      Untuk pemerintah sebaiknya lebih memperhatikan IKM Kerajinan Rotan supaya IKM Kerajinan Rotan bisa tetap bertahan dan bersaing dengan kerajinan yang lain.


Dokumentasi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar