PELATIHAN
PENINGKATAN KETERAMPILAN SDM DI SENTRA INDUSTRI ROTAN PADA KAWASAN ARJOSARI
KOTA MALANG
OLEH:
1.
MIFTHAHUL
JANNAH IWAYANTI (14101039)
2.
NUR SISKA ANDRIYANI (14101206)
3.
RIA NUR
AINI LAVIONITA (14101030)
4.
ULFA
NURUL
WAHIDIYANTI (14101126)
SEKOLAH
TINGGI ILMU EKONOMI ASIA MALANG
PROGRAM
STUDI MANAJEMEN
2017
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Unsur utama dalam
perusahaan yang harus diperhatikan adalah sumber daya manusia. Dalam era
globalisasi saat ini sumber daya manusia merupakan titik penting yang perlu
diperhatikan, dalam mempersiapkan tenaga kerja yang terampil dan produktif
serta menciptakan suasana kerja yang aman, kondusif, dan nyaman sehingga
memberikan pelayanan yang terbaik dan informasi yang akurat bagi konsumen,
dalam hal ini perlu adanya pengembangan kemampuan sebagai upaya peningkatan
kualitas sumber daya manusia.Menurut Ike Kusdyah Rachmawati dalam bukunya yang berjudul
“Manajemen Sumber Daya Manusia” (2008:3) mendefinisikan : “Manajemen sumber
daya manusia merupakan suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan, dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai
berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat.”
Sumber
daya manusia merupakan aset perusahaan yang paling mahal dibanding dengan
aset-aset lain karena sumber daya manusia merupakan penggerak utama organisasi
perusahaan. Sumber daya manusia harus dikelola secara optimal. Selain itu
sumber daya manusia adalah patner pengusaha untuk mencapai tujuan organisasi.
Sumber daya manusia harus meningkatkan kompetensinya, seiring dengan
perkembangan era globalisasi, agar dapat bersaing dalam persaingan bisnis
perusahaan dituntut untuk memperoleh, mengembangkan, dan mempertahankan sumber
daya manusia yang berkualitas.
Industri merupakan
salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk, selain itu
industrialisasi juga tidak lepas dari usaha untuk meningkatkan mutu sumber daya
manusia dan kemampuan untuk memanfaatkan sumber daya alam yayng optimal.
Menurut UU No. 9 tahun 1995 Industri Kecil Menengah (IKM) memilki jumlah tenaga
kerja antara 5-19 orang dan memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp
200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha serta usahanya
berdiri sendiri. Ada beberapa jenis IKM yang tersebar di Indonesia salah
satunya adalah IKM Kerajinan Rotan yang berada di Arjosari, Malang. IKM
Kerajinan Rotan ini merupakan IKM yang memproduksi produk berbahan baku rotan,
dengan keterampilan SDMnya bahan baku rotan ini dijadikan beberapa jenis produk
yang menarik. Dalam hal ini untuk mengasah keterampilan SDM rotan perlu adanya
pelatihan, seperti pelatihan yang diadakan oleh pemerintah, pelatihan ini
sangat membantu para karyawan industri rotan agar bisa mengembangkan lagi
kemampuannya. Selain itu pelatihan memberikan motivasi dan wawasan untuk para
karyawan industri rotan, salah satunya dalam hal berkreasi mengembangkan
kerajinan khusus rotan, hal ini agar dapat menghadapi persaingan pasar yang
semakin tajam, inovasi produk dapat berfungsi sebagai “perangkap emosional”
yang sangat ampuh untuk menarik perhatian konsumen. Pertarungan produk tidak
lagi terbatas pada keunggulan kualitas atau teknologi canggih semata, tetapi
juga pada usaha untuk mendapatkan variatif produk.
Salah satu usaha yang dapat ditempuh
untuk menghadapi persaingan perdagangan yang semakin tajam adalah melalui
kreasi yang diciptakan oleh pelaku usaha. Daya tarik suatu produk tidak dapat
terlepas dari kreatifitas dan inovasi. Karena itu produk yang inovatif sesuai
dengan keinginan pasar maka banyak diminati konsumen.Dari latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka penelitian
tentang IKM Industri Rotan ini penulis mengambil judul “PELATIHAN
PENINGKATAN KETERAMPILAN SDM DI SENTRA INDUSTRI ROTAN PADA KAWASAN ARJOSARI
KOTA MALANG”.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apakah
karyawan industri rotan di kawasan Arjosari mengikuti pelatihan sebelum bekerja
di IKM Rotan kawasan Arjosari?
2. Siapa
yang memberikan pelatihan karyawan industri rotan di kawasan Arjosari?
3. Apakah
pelatihan tersebut bermanfaat bagi karyawan industri rotan di kawasan Arjosari?
4. Apakah
ada kendala atau kesulitan dalam bekerja setelah mengikuti pelatihan?
5. Apakah
hasil yang diterima selama pelatihan diterapkan saat bekerja?
6. Apakah
penerapanpelatihaninovasi
produk barutersebutberdampakbagiindustrirotan
di kawasanArjosari Malang ?
7. Apakah
dalam pelatihan hanya berfokus pada rotan?
8. Apakah
ada peningkatan keterampilan setelah mendapatkan pelatihan?
C.
Tujuan
Penelitian
1. Untuk
mengetahui karyawan industri rotan di kawasan Arjosari mengikuti pelatihan
sebelum bekerja atau tidak.
2. Untuk
mengetahui siapa yang memberikan pelatihan kepada karyawan industri rotan di
kawasan Arjosari.
3. Untuk
mengetahui manfaat pelatihan bagi karyawan industri rotan di kawasan Arjosari.
4. Untuk
mengetahui kendala atau kesulitan dalam bekerja setelah mengikuti pelatihan.
5. Untuk
mengetahui hasil yang diterima selama pelatihan diterapkan saat bekerja atau
tidak.
6. Untuk
mengetahui penerapan inovasi produk baru tersebut berdampak atau tidak bagi
industri rotan di Kawasan Arjosari Malang.
7. Untuk
mengetahui dalam pelatihan berfokus pada rotan atau tidak.
8. Untuk
mengetahui adanya peningkatan keterampilan setelah mendapat pelatihan.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Pengertian
Riset SDM
Menurut
Agus Sunyoto (2008) “Riset SDM adalah penelitian sistematik sumber daya manusia
sebuah perusahaan untuk tujuan memaksimalkan pencapaian tujuan organisasional
dan pribadi.”
Sedangkan
pengertian riset SDM secara umum adalah semua kegiatan yang melibatkan proses
perencanaan, pengumpulan, penganalisaan, dan pelaporan informasi dengan tujuan
memperbaiki pembuatan keputusan yang berkaitan dengan pengidentifikasian,
pemecahan masalah dan penentuan peluang dalam SDM.
Penerapan
riset sumber daya manusia adalah banyak sekali dalam meningkatkan dengan cepat.
Keuntungan riset sumber daya manusia banyak dimulai dari manajemen yang
menyadari signifikan dari komponen sumber daya manusia terhadap kemampuan
sebuah organisasi untuk mencapai tujuan.
1.
Manfaat
Riset SDM
Riset
SDM memiliki manfaat yang penting bagi perusahaan, antara lain:
a. Membantu
menjelaskan mengapa seorang individu sukses disebuah perusahaan dan gagal di
perusahaan lainnya dengan pekerjaan yang serupa.
b. Menentukan
karyawan-karyawan mana yang dapat memanfaatkan pelatihan, serta jenis pelatihan
dan pengembangan apa yang dibutuhkan.
c. Menentukan
sikap karyawan berkenaan dengan masalah gaji.
d. Riset
dapat menunjukkan bahwa faktor internal, seperti kondisi kerja, dapat memiliki
efek yang merusak terhadap produktifitas perusahaan dan kepuasan kerja.
e. Mengidentifikasi
karakteristik-karakteristik karyawan yang memiliki kemungkinan kecelakaan kerja
yang lebih tinggi
2.
Teknik
Riset SDM
Ada
2 metode yang digunakan untuk riset SDM, sebagai berikut:
a. Metode
penyelidikan
1) Studi
Kasus
Studi kasus adalah
penelitian ke dalam sebab-sebab yang mendasari permasalahan tertentu dalam
sebuah pabrik, sebuah departemen, atau sebuah kelompok kerja. Hasil riset
diterapkan hanya pada seperangkat permasalahan tertentu dan tidak dapat
digeneralisasikan pada kelompok atau permasalahan yang lain.
2) Umpan
Balik Survey
Dalam pelaksanaan
survey, informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner.
Survey dilakukan pada penelitian yang menggunakan sample dan informasi yang
dikumpulkan melalui sample tersebut. Kuesioner ini digunakan untuk mengumpulkan
dan mengukur sikap-sikap karyawan.
3) Eksperimen
Eksperimen merupakan
penelitian yang dilakukan dengan memodifikasi variabel tertentu. Eksperimen
sangat sesuai untuk pengujian hipotesis tertentu dan dimaksudkan untuk
mengetahui apakah variabel intervensi atau variabel eksperimen efektif atau
tidak. Pelaksanaan eksperimen memerlukan konsep dan variabel yang jelas serta
pengukuran yang cermat. Eksperimen dapat dilakukan dengan atau tanpa kelompok
pembanding.
b. Metode
Kuantitatif
1) Analisis
Korelasi
Digunakan untuk
mengukur tingkat asosiasi yang ada antara dua atau lebih variabel.
2) Analisis
Regresi
Dimanfaatkan untuk
melihat hubungan antara dua atau lebih variabel kuantitatif sehingga satu
variabel dapat diprediksikan dari variabel lainnya.
3) Analisis
Deskriminan
Digunakan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang membedakan antara dua atau lebih kelompok
dalam satu populasi.
4) Analisis
Time Series
Suatu variasi dari
analisis regresi, dimana variabel independen dinyatakan dalam unit-unit waktu.
3.
Proses
Riset SDM
Dalam
riset SDM ada beberapa proses yang harus dilakukan, seperti:
a. Mengenali
masalah
Mengenali permasalahan
dalam riset adalah merupakan hal yang mutlak, karena dalam riset itu sendiri
untuk menguraikan masalah
b. Merumuskan
masalah
Langkah berikutnya
dalam suatu riset adalah merumuskan rumusan masalah secara jelas. Rintangan
utama yang harus diatasi adalah bahwa permasalahan bukan gejalanya yang harus
ditentukan.
c. Memilih
metode penelitian
Metode yang digunakan
tergantung sifat riset. Namun, sebagian besar riset sumber daya manusia
menggunakan metode kasus dan survey.
d. Mengumpulkan
data atau menyeleksi instrumen riset yang tepat.
Penyeleksian instrumen
riset tergantung dari tujuan riset. Berbagai instrumen kuantitaif untuk
digunakan oleh periset sumber daya manusia. Para manajemer tidak perlu menjadi
seorang pakar dalam teori statistik untuk memanfaatkan instrumen itu.
e. Pengolahan
data dan interpretasi hasil
Orang yang paling dekat
dengan permasalahan harus berpartisipasi dalam menginterpretasikan haisl riset.
Seandainya pihak luar saja yang mencoba untuk melakukan hal ini, maka mereka
sering menghasilkan kesimpulan yang aneh.
f. Melakukan
tindakan
Langkah ini termasuk
langkah yang paling sulit dalam suatu riset. Karena tidak jarang tindakan yang
diambil bukan menyelesaikan masalah, justru menimbulkan masalah baru. Dengan
demikian manfaat riset hanya disadari apabila tindakan diambil untuk memecahkan
masalah yang ada.
g. Evaluasi
tindakan
Upaya riset belum bisa
dikatakan tuntas, jika belum sampai pada evaluasi tindakan yang telah diambil.
Evaluasi memerlukan suatu penilaian objektif dalam tindakan yang telah
memecahkan masalah, dan bagaimana caranya. Revisi mungkin dibutuhkan, atau
bahkan seluruh rancangan riset mungkin perlu dipikirkan kembali jika pengambilan
tindakan ternyata tidak mampu atau kurang mampu menyelesaikan masalah.
B.
Pengertian
IKM
Industri
kecil meliputi industri pangan (makanan,
minuman, dan tembakau), industri sandang dan kulit (tekstil, pakaian jadi serta
barang dari kulit), industri kimia dan bahan bangunan (industri kertas,
percetakan, penerbitan, barang-barang karet dan plastik), industri kerajinan
umum (industri kayu, rotan, bambu, dan barang galian bukan logam), dan industri
logam (mesin, listrik, alat-alat ilmu pengetahuan, barang dan logam).
Indutri
Kecil Menengah merupakan jenis usaha infromal, yang bukan termasuk badan hukum.
Pendirian badan usaha ini tidak memerlukan izin dan tata cara tertentu serta
bebas membuat bisnis personal/pribadi tanpa adanya batasan untuk mendirikannya.
Pada umumnya bermodal kecil, jenis serta jumlah produksinya terbatas, memiliki
tenaga kerja yang sedikit dan masih menggunakan alat produksi teknologi yang
sederhana.
1.
Ciri
/ Kriteria IKM
IKM
atau Industri Kecil dan Menengah sebuah istilah ynag mengacu ke jenis usaha
kecil yang memiliki kekayaan bersih
paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk usaha serta usahanya berdiri
sendiri.
Industri
di Indonesia dapat digolongkan kedalam beberapa kelompok. Industri didasarkan
pada banyaknya tenaga kerja dibedakan menjadi 4 golongan, yaitu:
a) Industri
besar, memiliki jumlah tenaga kerja 100 orang atau lebih
b) Industri
sedang, memiliki jumlah tenaga kerja antara 20-99 orang
c) Industri
kecil, memiliki jumlah tenaga kerja antara 5-19 orang
d) Industri
rumah tangga, memiliki jumlah tenaga kerja antara 1-4 orang
Kriteria
usaha kecil menurut UU NO. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut:
a) Mempunyai
kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 dimana tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha
b) Mempunyai
hasil penualan tahunan paling banyak Rp 1000.000.000
c) Dimiliki
WNI
d) Berdiri
sendiri, bukan merupakan bagian anak perusahaan atau cabang perusahaan yang
tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik secara langsung maupun tidak
langsung dengan usaha menengah atau usaha besar lainnya.
e) Berbentuk
usaha perorangan, badan usaha yang tidak memiliki badan hukum, atau badan usaha
yang memiliki badan hukum, termasuk koperasi.
C.
Pengertian
IKM Rotan
Industri
Kecil Menengah Rotan merupakan industri yang mengolah bahan baku rotan menjadi
barang jadi dengan alat produksinya masih sederhana. Rotan ini biasanya akan
dianyam menjadi berbagai barang jadi misalnya keranjang, kursi, rak, dan lain
sebagainya. IKM Rotan ini biasanya memproduksi produk sesuai dengan
perkembangan zaman, sesuai pesanan-pesanan dari pelanggan, dan inovasi-inovasi
baru dari karyawan IKM yang didapat dari hasil pelatihan.
D.
Permasalahan
dan Solusi
1. Apakah
karyawan industri rotan di kawasan Arjosari mengikuti pelatihan sebelum bekerja
di UKM Rotan kawasan Arjosari ?
Karyawan industri rotan kawasan Arjosari
kebanyakan sudah memiliki pengalaman dan para karyawan belajar dari orangtua
ataupun tetangga, jadi saat memulai bekerja sudah bisa menganyam rotan.
2. Siapa
yang memberikan pelatihan karyawan industri rotan di kawasan Arjosari?
Industri rotan di kawasan Arjosari tidak
memberikan pelatihan kepada karyawan terutama karayawan baru, disana untuk
karyawan baru harus sudah memiliki pengalaman atau kemampuan dalam menganyam. Namun
yang memberikan pelatihan kepada karyawan UKM Rotan adalah pemerintah yang rutindiadakansetiaptahunya.
3. Apakah
pelatihan tersebut bermanfaat bagi karyawan industri rotan di kawasan Arjosari?
Bagi karyawan industri rotan di kawasan
Arjosari pelatihan tersebut sangat bermanfaat karena pelatihan itu mengajarkan
para karyawan untuk membuat inovasi produk baru, dan tidak hanya berfokus pada
satu jenis produk yang mereka bisa ditempat kerjasehinggaketerampilanmerekabisameningkatdanberkembang
4. Apakah
ada kendala atau kesulitan dalam bekerja setelah mengikuti pelatihan?
Tidak ada kendala ataupun kesulitan
dalam bekerja setelah mengikuti pelatihan, karena kendalanya hanya terfokus
dengan kekurangan bahan bakunya.
5. Apakah
hasil yang diterima selama pelatihan diterapkan saat bekerja?
Setelahmengikutipelatihan
yang memberikanmerekaketerampilanmembuatinovasiprodukbaru, merekamemintaizinkepadaownernyaterlebihdahuluuntukmenerapkanya.Apabilasudahdisetujui,
merekalangsungmenerapkannya di tempatmerekabekerja
6. Apakah
penerapanpelatihan
inovasi produk barutersebutberdampakbagiindustrirotan
di kawasanArjosari Malang?
Semakinbanyakinovasiprodukbaru,
makaindustrirotandapatberkembangdanbersaingdenganindutrsilainyadandapatmeningkatkankeuntungan.Karena
industri rotan di kawasan Arjosari ini setiap 3 bulan sekali selalu
mengeluarkan jenis produk baru. Dan sampai sekarang sudah ada 120 jenis produk
yang dihasilkan oleh industri rotan di kawasan Arjosari.
7. Apakah
dalam pelatihan hanya berfokus pada rotan?
Pada pelatihan ini tidak hanya berfokus
pada anyaman rotan saja. Akan teteapi berfokus pada beberapa anyaman misalnya
anyaman sintetis.
8. Apakah
ada peningkatan keterampilan setelah mendapatkan pelatihan?
Karyawan industri rotan di kawasan
Arjosari mendapatkan peningkatan keterampilan setelah mendapatkan pelatihan,
yang awalnya mereka hanya bisa membuat 1 jenis produk anyaman rotan sekarang
mereka bisa membuat beberapa jenis produk anyaman rotan.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
Kegiatan
penelitian merupakan upaya untuk merumuskan masalah, mengajukan pertanyaan-
pertanyaan, dan mencoba menjawab pertanyaan- pertanyaan tersebut. Untuk
menjawab pertanyaan tersebut dengan cara menemukan fakta- fakta dan memberikan
penafsiran yang benar. Tetapi penelitian akan menjadi lebih dinamis
apabila dilakukan secara terus menerus yang bertujuan untuk memperbaharui
kesimpulan yang telah ditemukan. Tanpa adanya penelitian itu ilmu pengetahuan
akan berhenti dan menjadi tidak valid, bahkan akan surut kebelakang.
A.
Jenis
Penelitian
Penelitian ini
merupakan suatu penelitian deskriptif analitis kualitatif, dimana peneliti
bermaksud untuk meneliti suatu objek, suatu set
kondisi, suatu pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Tujuannya untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistemastis,
faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar
fenomena yang diselidiki. (Nazir, 1998)
B.
Teknik
Sample
Populasi
yang diambil terdiri dari karyawan industri rotan di kawasan Arjosari. Penulis
menggunakan teknik sample non probability yaitu purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel secara sengaja. Maksudnya,
peneliti menentukan sendiri sampel yang diambil karena ada pertimbangan
tertentu seperti IKM Rotan Pada Kawasan Arjosari ini setiap tahunnya selalu
mengeluarkan produk barunya. Jadi, sampel diambil tidak secara acak, tapi
ditentukan sendiri oleh peneliti.
C.
Teknik
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam
penelitian ini dilakukan melalui beberapa cara, yaitu :
1. Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara
langsung kepada karyawan industri rotan di Kawasan Arjosari
2. Dokumentasi
Teknik pengumpulan
data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat
oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek.
3. Observasi
Teknik
pengumpulan data dengan cara peneliti melakukan pengamatan secara langsung di
lapangan, dengan menggunakan alat indera pendengaran, dan penglihatan terhadap
fenomena sosial dan gejala-gejala yang terjadi. Ini berarti data diperoleh
dengan cara memandang, melihat, dan mengamati obyek sehingga dengan itu
peneliti memperoleh pengetahuan apa yang di lakukan.
4.
StudiPustaka
Studi
Pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan mengambil data dari internet danbuku yang
berkaitan dengan pelatihan peningkatan keterampilan SDM di sentra Industri Rotan
pada Kawasan Arjosari Kota Malang.
D.
Sumber
Data
1. Sumber
Data Primer
Yaitu data yang
diperoleh langsung di lapangan melalui wawancara. Sampel narasumber diambil
dengan memilih narasumber yang dianggap
mengetahui informasi dan masalah secara mendalam tentang obyek penelitian dan
dapat dipercaya. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah
Karyawan Industri Rotan di Kawasan Arjosari.
2. Sumber Data Sekunder
Yaitu data yang
diperoleh dari sumber lain secara tidak langsung, yang dapat diperoleh melalui
dokumen-dokumen resmi yang berkaitan dengan obyek penelitian digunakan sebagai
pelengkap dan pendukung dari data primer.
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
IKM Kerajinan Rotan
yang berada di Arjosari, Malang merupakan IKM yang memproduksi produk berbahan
baku rotan, dengan keterampilan SDMnya bahan baku rotan ini dijadikan beberapa
jenis produk yang menarik. Karyawan industri rotan di Kawasan Arjosari adalah
karyawan yang memiliki pengalaman sebelumnya, dengan bekal kreatifitas maka
mereka dilatih oleh pemerintah agar lebih bisa mengembangkan kreatifitasnya
dalam menganyam rotan. Dalam hal ini karyawan industri rotan di Kawasan
Arjosari sudah menguasai lebih dari satu jenis produk anyaman rotan, bahkan
mereka bisa membuatkan anyaman rotan sesuai dengan selera konsumen.
B. Saran
1.
Sebaiknya produk kerajinan rotan
di promosikan lewat internet dan media sosial supaya lebih dikenal masyarakat luas dan sebaiknya pemerintah lebih sering mengadakan
event.
2.
Untuk pemerintah sebaiknya lebih memperhatikan IKM Kerajinan Rotan supaya IKM Kerajinan Rotan bisa tetap bertahan dan bersaing dengan kerajinan
yang lain.
Dokumentasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar